Petani di Indonesia sudah lama mengembangkan tanaman Jeruk. Mulai
dari kawasan Medan, Pontianak, Malang, Banyuwangi, NTT, dan akhir akhir
ini Lembang. Jeruk memang menjadi salah satu buah favorit masyarakat.
Sehingga budidaya jeruk sangat menguntungkan.
-Cara Budidaya Jeruk Dekopon -. hampir sama dengan jeruk pada umumnya. Untuk meningkatkan buah
Jeruk Dekopon
baik dari segi produktivitas maupun kualitas buah, salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem 1,3,9. Kelebihan dari sistem 1,3,9 dibanding cara penanam biasa adalah
: Produktivitas buah
Jeruk Dekopon tinggi, ukuran dan kualitas
Jeruk Dekoponlebih
seragam, kulit jeruk tipis, tanaman terhindar dari penyakit Diplodia,
pemeliharaan lebih mudah dan murah, batang lebih kokoh dan tidak mudah
roboh.
Walaupun menanam
Jeruk Dekopon
mudah dilakukan, namun kalau tidak mengetahui cara yang benar, tidak
akan memberikan hasil optimal seperti diharapkan. Salah satu kiat yang
dapat dilakukan petani jeruk adalah dengan menerapkan sistem 1,3,9.
Sistem
1,3,9 adalah suatu cara pengaturan pertumbuhan ranting yaitu, batang
utama yang dipelihara hanya 1 batang, cabang utama kedua hanya 3
cabang, dan masing-masing cabang hanya mengembangkan 3 ranting, sehingga
menjadi 9 ranting.
Menurut Penulis yang sudah mengajarkan dan mempraktekkan dikebun
sendiri, pengembangan sistem 1,3,9 dalam penanaman jeruk mempunyai
kelebihan antara lain :
1. Produktivitas buah
Jeruk Dekopon tinggi, karena sinar matahari masuk kesemua pori-pori dan merangsang fotosintesis, sehingga mempercepat pembuahan.
2. Ukuran dan kualitas
Jeruk Dekopon lebih seragam,
3. Produktivitas
Jeruk Dekopon tinggi.
4. Tanaman bisa terhindar dari penyakit
Diplodia yang
menyebabkan pengeringan dan pelayuan tanaman, karena terlalu lembab.
Hal ini bisa terjadi, karena sinar matahari bisa menyinari tanaman
secara merata. Yang menyebabkan kelembaban dibawah kanopi menjadi
berkurang Dengan demikian tanaman akan berumur lebih panjang.
5. Pemeliharaan relatif lebih mudah dan murah, karena yang dipelihara hanya 1 batang, 3 cabang dan 9 ranting.
6. Batang lebih kokoh dan tidak mudah roboh, karena tumbuh
secara simetris menyerupai bonsai, sehingga antara batang, cabang dan
ranting saling menopang.
Cara Penanaman Jeruk Dekopon
1. Lahan yang akan ditanami
Bibit Jeruk Dekopon
harus dibersihkan dan diolah lebih dahulu. Penanaman jeruk harus
disesuaikan dengan kondisi lahan. Untuk lahan dengan kemiringan kurang
8% dibuat teras datar. Kemiringan 10 – 15% dibuat teras gulud. Pada
kemiringan lebih 15% perlu dibuat teras bangku.
2. Buat gundukan tanam minimal 4 minggu sebelum bibit ditanam.
Pada tanah yang ideal ukuran 60 cm x 60 cm x tinggi 30 cm, dengan
jarak tanam 4 m x 5m.
3. Angin-anginkan tanah sekitar 3 minggu, lalu dicampur pupuk
kandang 8 kg terlebih dahulu dan Za 2 ons, SP 1 ons, Kcl 1 ons.
4. Setelah didiamkan 1 minggu, lalu
Bibit Jeruk Dekopon ditanamkan.
Memasukkan
Bibit Jeruk Dekopon ke dalam Lubang :
1. Tanah bagian atas digali kembali sedikit lebih besar
dari media bibit, baik yang berasal dari polybag maupun persemaian di
tanah. Jika bibit berasal dari persemaian tanah, bibit bisa langsung
dimasukkan ke dalam lubang pertanaman, tetapi apabila bibit di polybag,
robek dulu polibagnya, baru bibit dimasukkan ke dalam lubang
pertanaman.
Bibit Jeruk Dekopon
disarankan dari hasil okulasi dengan bibit bawah yang berasal dari
persemaian di tanah dengan batang utama bulat . Kelebihan bibit
dipersemaian tanah dibanding polybag adalah, perkembangan tanaman lebih
cepat dan kuat, karena memiliki media tanam yang luas di banding di
polybag.
2. Jika ada akar yang berbelit-belit atau terlalu panjang,
sebaiknya diatur dan dipotong dengan gunting tajam, sehingga tidak
tumpang tindih satu akar dengan lainnya.
3.
Bibit Jeruk Dekopon
diletakkan dalam lubang dengan posisi tegak lurus. Jika bibit berasal
dari okulasi diarahkan ke Barat, sedangkan tonjolan bibit batang bawah
diarahkan ke timur.
4. Tanah galian dimasukkan kembali untuk menutupi lubang
sambil ditekan dengan tangan, lalu disiram agar tidak ada rongga antara
tanah dengan akar tanaman.
5.
Bibit Jeruk Dekopon
ditopang dengan ajir, sehingga tidak mudah roboh tertiup angin.
Mengingat bibit tanaman masih muda, sebaiknya beri naungan/peneduh.
Pemupukan Jeruk Dekopon:
1. Pemupukan adalah usaha penambahan unsur hara makro dan
mikro ke dalam tanah dengan bahan organik maupun an-organik. Pemupukan
sangat penting untuk mengembalikan unsur hara yang telah terproses oleh
tanaman dalam siklus hidup.
2. Pemupukan tanaman jeruk dilakukan saat tanaman mulai
tumbuh aktif (ditandai tumbuh tunas baru) pada awal musim pneghujan
atau akhir kemarau. Jenis dan dosis pemupukan yang direkomendasikan
adalah :
Umur Tanaman
(tahun) |
Dosis Pemupukan / Hektar / Tahun |
Za (kg) |
SP-36 (kg) |
KCl (kg) |
Kandang (kg) |
Saat Tanam
1
2
3
4
5 – 12 |
20
80
160
260
400
500 |
20
80
160
260
400
450 |
20
80
160
260
400
450 |
8
8
16
24
32
40 - 90 |
3. Tanaman yang berumur 2,5 – 3 tahun biasanya mulai berbuah,
sehingga selain pemupukan pada awal musim penghujan, juga pada saat :
a. Menjelang bunga keluar dengan dosis : Za 25%, SP-36 = 50% dan KCl 25% dari dosis per tahun
b. Saat penjarangan buah (buah sebesar kelereng) dengan dosis :
Pupuk kandang 50%, Za 25%, dan KCl 25% dari dosis per tahun. Pada masa
ini sangat penting pemberian unsur Kalium tinggi, sehingga menghasilkan
buah yang manis. Selain pemakaian Kalium, bisa dilakukan penambahan
Pupuk Pemanis Buah BrixUP.
c. Setelah buah dipanen lakukan pemupukan dengan dosis : Pupuk kandang 50%, Za 25%, dan KCL 25% dari dosis per tahun.
4. Pemupukan bisa dilakukan dengan membuat lubang
keliling area pemupukan atau membuat 3 – 4 lubang, benamkan pupuk ke
dalam lubang.
Pemangkasan dengan sistem 1,3,9 :
1. Pemangkasan bertujuan untuk mengatur tinggi tanaman,
memudahkan perawatan, membentuk percabangan (1,3,9) agar tanaman kokoh
dan seimbang, memudahkan sinar matahari masuk ke seluruh permukaan
daun, sehingga pertumbuhan normal, memperbaiki kualitas buah, baik
ukuran, warna, maupun jumlah. Selain itu juga untuk memperbanyak tunas
baru yang memunculkan bunga, buah dan mengurangi kerimbunan pohon untuk
mencegah tumbuhnya jamur dan penyakit.
2. Waktu pemangkasan dilakukan secara berkala saat tanaman
tumbuh sehat untuk pembentukan percabangan pertama, setelah pemupukan,
saat penjarangan buah dan setelah panen.
3. Ketika batang utama tanaman sudah tumbuh sekitar 70 cm (umur
4- 6 bulan), semua cabang yang tumbuh di atasnya harus dipangkas.
4. Setelah tumbuh cabang pada batang utama, pilih hanya 3
cabang yang akan dikembangkan. Pemilihan cabang dilihat berdasarkan
jarak yang simetris, artinya tidak terlalu berdekatan antara cabang
yang satu dengan lainnya> Cabang lain yang tidak dipelihara agar
dipotong.
5. Setelah cabang mencapai ukuran sekitar 25 – 30 cm (satu
depa) lakukan pemilihan masing-masing cabang hanya 3 ranting, dan
ranting lainnya di potong. Dengan demikian sudah terbentuk tanaman
dengan sistem 1 batang , 3 cabang dan 9 ranting.
6. Mengingat banyaknya manfaat pemangkasan tersebut, maka para
petani diharapkan tidak terlalu sayang memangkas cabang atau ranting.
Pemanenan :
1. Ketika umur tanaman 2 – 3 tahun, tanaman sudah mulai
berbuah. Pada buah pertama dan kedua sebaiknya hanya sekitar 10 – 20
persen yang dipelihara untuk dirasakan buahnya (dicicipi). Sisanya
dibuang, karena tanaman masih dalam proses belajar berbuah.
2. Agar ukuran dan kualitas buah bisa tumbuh seragam,
sebaiknya manfaatkan seoptimal mungkin cahaya sinar matahari untuk
proses fotosintesis tanaman. Caranya, letakkan plastik metalik yang
dapat memantulkan cahaya yang turun ketanah untuk dipantulkan kepada
bagian pohon, sehingga pencahayaan bisa merata mengenai tanaman.
3. Tanda-tanda buah siap dipanen adalah : warna kulit buah
kuning kemerahan tekstur buah tidak terlalu keras saat dipegang, dan
bagian bawahnya terasa empuk.
4. Buah muda jangan dipetik, karena asam rasanya. Terlambat
memetik buah juga tidak baik, karena buah menjadi kering dan
kualitasnya menurun.
Perawatan Pasca Panen :
Agar tanaman jeruk bisa berumur panjang, lakukan perawatan dengan
cara memangkas ranting yang sakit (layu), memangkas cabang yang
tumbuhnya tidak dikehendaki dan melentur, memangkas cabang yang tidak
produktif, memangkas tunas-tunas air, memangkas ranting sisa pemanenan
buah.
Source(s) Information
-Dr. Ayi Kusmayadi, National Field Manager
-Johan Purnama, Deputy NFM Indonesia on Farming System
-Ruhaimi Alman, District Coordinator
-Rezani Mahakam SP, Field Technician (Agricultural extension)
-Syaiful Asgar, AMd, Field Technician (Fishery extension)
Bibit Buah Naga Merah Unggul Jual Bibit Buah Naga Merah