Friday 16 October 2015

Teknik Budidaya Jeruk Dekopon

Petani di Indonesia sudah lama mengembangkan tanaman Jeruk. Mulai dari kawasan Medan, Pontianak, Malang, Banyuwangi, NTT, dan akhir akhir ini Lembang. Jeruk memang menjadi salah satu buah favorit masyarakat. Sehingga budidaya jeruk sangat menguntungkan.
-Cara Budidaya Jeruk Dekopon -. hampir sama dengan jeruk pada umumnya. Untuk meningkatkan buah Jeruk Dekopon baik dari segi produktivitas maupun kualitas buah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem 1,3,9. Kelebihan dari sistem 1,3,9 dibanding cara penanam biasa adalah : Produktivitas buah Jeruk Dekopon tinggi, ukuran dan kualitas Jeruk Dekoponlebih seragam, kulit jeruk tipis, tanaman terhindar dari penyakit Diplodia, pemeliharaan lebih mudah dan murah, batang lebih kokoh dan tidak mudah roboh.
Walaupun menanam Jeruk Dekopon mudah dilakukan, namun kalau tidak mengetahui cara yang benar, tidak akan memberikan hasil optimal seperti diharapkan. Salah satu kiat yang dapat dilakukan petani jeruk adalah dengan menerapkan sistem 1,3,9. Sistem 1,3,9 adalah suatu cara pengaturan pertumbuhan ranting yaitu, batang utama yang dipelihara hanya 1 batang, cabang utama kedua hanya 3 cabang, dan masing-masing cabang hanya mengembangkan 3 ranting, sehingga menjadi 9 ranting.

Menurut Penulis yang sudah mengajarkan dan mempraktekkan dikebun sendiri, pengembangan sistem 1,3,9 dalam penanaman jeruk mempunyai kelebihan antara lain :
1. Produktivitas buah Jeruk Dekopon tinggi, karena sinar matahari masuk kesemua pori-pori dan merangsang fotosintesis, sehingga mempercepat pembuahan.
2. Ukuran dan kualitas Jeruk Dekopon lebih seragam,
3. Produktivitas Jeruk Dekopon tinggi.
4. Tanaman bisa terhindar dari penyakit Diplodia yang menyebabkan pengeringan dan pelayuan tanaman, karena terlalu lembab. Hal ini bisa terjadi, karena sinar matahari bisa menyinari tanaman secara merata. Yang menyebabkan kelembaban dibawah kanopi menjadi berkurang Dengan demikian tanaman akan berumur lebih panjang.
5. Pemeliharaan relatif lebih mudah dan murah, karena yang dipelihara hanya 1 batang, 3 cabang dan 9 ranting.
6. Batang lebih kokoh dan tidak mudah roboh, karena tumbuh secara simetris menyerupai bonsai, sehingga antara batang, cabang dan ranting saling menopang.

Cara Penanaman Jeruk Dekopon
1. Lahan yang akan ditanami Bibit Jeruk Dekopon harus dibersihkan dan diolah lebih dahulu. Penanaman jeruk harus disesuaikan dengan kondisi lahan. Untuk lahan dengan kemiringan kurang 8% dibuat teras datar. Kemiringan 10 – 15% dibuat teras gulud. Pada kemiringan lebih 15% perlu dibuat teras bangku.
2. Buat gundukan  tanam minimal 4 minggu sebelum bibit ditanam. Pada tanah yang ideal ukuran 60 cm x 60 cm x tinggi 30 cm, dengan jarak tanam 4 m x 5m.
3. Angin-anginkan tanah sekitar 3 minggu, lalu dicampur pupuk kandang 8 kg terlebih dahulu dan Za 2 ons, SP 1 ons, Kcl 1 ons.
4. Setelah didiamkan 1 minggu, lalu Bibit Jeruk Dekopon ditanamkan.
Memasukkan Bibit Jeruk Dekopon ke dalam Lubang :
1. Tanah bagian atas  digali kembali sedikit lebih besar dari media bibit, baik yang berasal dari polybag maupun persemaian di tanah. Jika bibit berasal dari persemaian tanah, bibit bisa langsung dimasukkan ke dalam lubang pertanaman, tetapi apabila bibit di polybag, robek dulu polibagnya, baru bibit dimasukkan ke dalam lubang pertanaman.
Bibit Jeruk Dekopon disarankan dari hasil okulasi dengan bibit bawah yang berasal dari persemaian di tanah dengan batang utama bulat . Kelebihan bibit dipersemaian tanah dibanding polybag adalah, perkembangan tanaman lebih cepat dan kuat, karena memiliki media tanam yang luas di banding di polybag.
2. Jika ada akar yang berbelit-belit atau terlalu panjang, sebaiknya diatur dan dipotong dengan gunting tajam, sehingga tidak tumpang tindih satu akar dengan lainnya.
3. Bibit Jeruk Dekopon diletakkan dalam lubang dengan posisi tegak lurus. Jika bibit berasal dari okulasi diarahkan ke Barat, sedangkan tonjolan bibit batang bawah diarahkan ke timur.
4. Tanah galian dimasukkan kembali untuk menutupi lubang sambil ditekan dengan tangan, lalu disiram agar tidak ada rongga antara tanah dengan akar tanaman.
5. Bibit Jeruk Dekopon ditopang dengan ajir, sehingga tidak mudah roboh tertiup angin. Mengingat bibit tanaman masih muda, sebaiknya beri naungan/peneduh.

Pemupukan Jeruk Dekopon:
1. Pemupukan adalah usaha penambahan unsur hara makro dan mikro ke dalam tanah dengan bahan organik maupun an-organik. Pemupukan sangat penting untuk mengembalikan unsur hara yang telah terproses oleh tanaman dalam siklus hidup.
2. Pemupukan tanaman jeruk dilakukan saat tanaman mulai tumbuh aktif (ditandai tumbuh tunas baru) pada awal musim pneghujan atau akhir kemarau. Jenis dan dosis pemupukan yang direkomendasikan adalah :
Umur Tanaman (tahun) Dosis Pemupukan / Hektar / Tahun
Za (kg) SP-36 (kg) KCl (kg) Kandang (kg)
Saat Tanam 1
2
3
4
5 – 12
20 80
160
260
400
500
20 80
160
260
400
450
20 80
160
260
400
450
8 8
16
24
32
40 - 90
3. Tanaman yang berumur 2,5 – 3 tahun biasanya mulai berbuah, sehingga selain pemupukan pada awal musim penghujan, juga pada saat :
a. Menjelang bunga keluar dengan dosis : Za 25%, SP-36 = 50% dan KCl 25% dari dosis per tahun
b. Saat penjarangan buah (buah sebesar kelereng) dengan dosis : Pupuk kandang 50%, Za 25%, dan KCl 25% dari dosis per tahun. Pada masa ini sangat penting pemberian unsur Kalium tinggi, sehingga menghasilkan buah yang manis. Selain pemakaian Kalium, bisa dilakukan penambahan Pupuk Pemanis Buah BrixUP.
c. Setelah buah dipanen lakukan pemupukan dengan dosis : Pupuk kandang 50%, Za 25%, dan KCL 25% dari dosis per tahun.
4. Pemupukan bisa dilakukan dengan membuat lubang keliling area pemupukan atau membuat 3 – 4 lubang, benamkan pupuk ke dalam lubang.

Pemangkasan dengan sistem 1,3,9 :
1. Pemangkasan bertujuan untuk mengatur tinggi tanaman, memudahkan perawatan, membentuk percabangan (1,3,9) agar tanaman kokoh dan seimbang, memudahkan sinar matahari masuk ke seluruh permukaan daun, sehingga pertumbuhan normal, memperbaiki kualitas buah, baik ukuran, warna, maupun jumlah. Selain itu juga untuk memperbanyak tunas baru yang memunculkan bunga, buah dan mengurangi kerimbunan pohon untuk mencegah tumbuhnya jamur dan penyakit.
2. Waktu pemangkasan dilakukan secara berkala saat tanaman tumbuh sehat untuk pembentukan percabangan pertama, setelah pemupukan, saat penjarangan buah dan setelah panen.
3. Ketika batang utama tanaman sudah tumbuh sekitar 70 cm (umur 4- 6 bulan), semua cabang yang tumbuh di atasnya harus dipangkas.
4. Setelah tumbuh cabang pada batang utama, pilih hanya 3 cabang yang akan dikembangkan. Pemilihan cabang dilihat berdasarkan jarak yang simetris, artinya tidak terlalu berdekatan antara cabang yang satu dengan lainnya> Cabang lain yang tidak dipelihara agar dipotong.
5. Setelah cabang mencapai ukuran sekitar 25 – 30 cm (satu depa) lakukan pemilihan masing-masing cabang hanya 3 ranting, dan ranting lainnya di potong. Dengan demikian sudah terbentuk tanaman dengan sistem 1 batang , 3 cabang dan 9 ranting.
6. Mengingat banyaknya manfaat pemangkasan tersebut, maka para petani diharapkan tidak terlalu sayang memangkas cabang atau ranting.

Pemanenan :
1. Ketika umur tanaman 2 – 3 tahun, tanaman sudah mulai berbuah. Pada buah pertama dan kedua sebaiknya hanya sekitar 10 – 20 persen yang dipelihara untuk dirasakan buahnya (dicicipi). Sisanya dibuang, karena tanaman masih dalam proses belajar berbuah.
2. Agar ukuran dan kualitas buah bisa tumbuh seragam, sebaiknya manfaatkan seoptimal mungkin cahaya sinar matahari untuk proses fotosintesis tanaman. Caranya, letakkan plastik metalik yang dapat memantulkan cahaya yang turun ketanah untuk dipantulkan kepada bagian pohon, sehingga pencahayaan bisa merata mengenai tanaman.
3. Tanda-tanda buah siap dipanen adalah : warna kulit buah kuning kemerahan tekstur buah tidak terlalu keras saat dipegang, dan bagian bawahnya terasa empuk.
4. Buah muda jangan dipetik, karena asam rasanya. Terlambat memetik buah juga tidak baik, karena buah menjadi kering dan kualitasnya menurun.

Perawatan Pasca Panen :
Agar tanaman jeruk bisa berumur panjang, lakukan perawatan dengan cara memangkas ranting yang sakit (layu), memangkas cabang yang tumbuhnya tidak dikehendaki dan melentur, memangkas cabang yang tidak produktif, memangkas tunas-tunas air, memangkas ranting sisa pemanenan buah.

Source(s) Information
-Dr. Ayi Kusmayadi, National Field Manager
-Johan Purnama, Deputy NFM Indonesia on Farming System
-Ruhaimi Alman, District Coordinator
-Rezani Mahakam SP, Field Technician (Agricultural extension)
-Syaiful Asgar, AMd, Field Technician (Fishery extension)

Bibit Buah Naga Merah Unggul Jual Bibit Buah Naga Merah

No comments:

Post a Comment